Don’t Judge a Woman by Her Looks!

Kamis, 14 Januari 2010 · 0 komentar

I know this tip may sound very cliché, but it’s true. At some point or another we’re all guilty of judging something, or someone, based on appearance alone. While it’s not right, we still seem to have that tendency to be superficial or negative thinking. This type of behavior can be very detrimental when it comes to seducing a woman. Women like to be appreciated for who they are, not what they look like. Even those women who have great physical beauty don’t necessarily want to be judged on that characteristic alone.

Women keep the thought in the back of their mind that one day they may want to have a child. If and when they become pregnant, look at all the changes their body goes through. The mere fact that their body has to expand at a very rapid pace to accommodate the growth of the baby is frightening. And the knowledge that their figure may never be the same is equally frightening.

Another thought that women have is that eventually we all get older and less youthful in appearance. We know that in general, a man is considered more distinguished looking when his hair takes on the salt and pepper look, whereas women merely look old. A few wrinkles on a man are no big deal, but for women the first sign of a wrinkle is cause to consider botox treatment, or more. Society has made women terribly self conscious. Bear in mind when considering what you truly believe is important in a woman. If looks is top on your list it will surely lead to a very dissatisfying experience for you, and your woman.

I’m not trying to say that you have to resolve to be happy with someone you find utterly unattractive. Women all have preferences in looks, personality and many other traits that we have to abide by. It’s a matter of compatibility. But what women do have to take into consideration is that attraction is not just a matter of physical appearance. So take the time to find out what’s inside before you discount women based on what’s outside.

Cara Memindahkan Bookmark Mozilla

Selasa, 05 Januari 2010 · 3 komentar

Bagi teman2 yang sudah membuat bookmark menggunakan Mozila, dan ingin tahu cara memindahkan Bookmark mozilla ke komputer yang lain, mungkin dari komputer kerja di kantor, mau di pindahkan ke komputer rumah... (pengalamn nih). hal ini sangat membantu karena kita tidak akan kehilangan satu alamat URL pun, meskipun program mozila udh kita Unistall, kita bisa merestore nya kembali.

Untuk melakukan backup Bookmark, lakukan langkah2 berikut ini :

1. pada Menu bar Mozilla Firefox pilih Bookmark -> Kelola Bookmark




2. Pada kotak dialog Pustaka, Pada kotak sebelah kiri pilih Semua Bookmark dan pada bagian Impor dan Cadangan pilih buat cadangan



3. Setelah itu tinggal tentuin tempat penyimpanan bookmark teman2, nanti tinggal bawa file ini ke komputer yang baru, dan di komputer baru lakukan langkah2 seperti diatas, dan pada bagian Impor dan cadangan pilih kembalikan dari cadangan -> pilih berkas dan ambil file yang tadi dibuat
4. itu aja selamat mencoba...

BUAH SALAK

Jumat, 01 Januari 2010 · 0 komentar

Buah Salak (Salacca Edulis) merupakan salah satu buah tropis yang saat ini banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, dan Eropa, di samping Indonesia sendiri. Buah salak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, dapat dikonsumsi sebagai buah segar juga dapat dijadikan manisan.
Tanaman salak menghendaki tanah yang gembur dan beraerasi baik dengan kandungan pasir berkisar 45 – 85%, yaitu tanah dengan tekstur berlempung sampai liat berpasir. Tanaman Buah salak tumbuh dengan baik pada tanah netral (pH 6 – 7), namun demikian tanaman salak dapat tumbuh juga pada tanah dengan keasaman sedang (pH 4,5 – 5,5) atau agak basa (pH 7,5 – 8,5).

Buah Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja. Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat Manisan,Asinan,dikalengkan, atau dikemas sebagaiKeripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan Rujak.Umbut salak pun dapat dimakan.

Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman, meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu.

Karena duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar. Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah berbuah dari pencuri.

Ragam jenis dan penyebaran

Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Australia dan juga Fiji.

Sebagian ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis yang berbeda, yakni S. sumatrana Beccari. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas dua Varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.) Mogea dari Bali dan Pulau Ambon.

Berdasarkan kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah salak Padangsidempuan dari Sumatera Utara, salak condet dari Jakarta, salak pondoh dari Yogyakarta dan salak Bali. Salak condet merupakan flora propinsi DKI Jakarta.

Salak pondoh

Salak pondoh adalah fenomenal. Mulai dikembangkan pada kira-kira tahun 1980an, salak yang manis dan garing ini segera menjadi buah primadona yang penting di wilayah Yogyakarta. Tahun 1999, produksi buah ini di Yogyakarta meningkat 100% dalam lima tahun, mencapai 28.666 ton. Kepopuleran salak pondoh di lidah konsumen Indonesia tak lepas dari aroma dan rasanya, yang manis segar tanpa rasa sepat, meski pada buah yang belum cukup masak sekalipun.

Gambaran produksi itu jelas memperlihatkan lonjakan pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Perkiraan produksi salak di seluruh Jawa sampai tahun 1980an hanya berkisar antara 7.000 – 50.000 ton, dengan wilayah Jawa Barat menyumbang kurang lebih setengah dari jumlah itu.

Salak pondoh sendiri ada bermacam-macam lagi variannya. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah pondoh super, pondoh hitam, pondoh gading, pondoh nglumut yang berukuran besar, dan lain-lain. Di wilayah DIY, sentra penghasil salak pondoh ini adalah kawasan lereng Gunung Merapi yang termasuk wilayah Sleman Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.

Salak pondoh nglumut atau kerap pula disebut salak nglumut, namanya diambil dari nama desa penghasil varietas salak unggul ini yaitu Desa Nglumut, Srumbung, Magelang yang juga berada di hamparan Gunung Merapi dan termasuk ke dalam wilayah Srumbung, Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kini perkebunan salak pondoh telah meluas ke mana-mana, seperti ke wilayah Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Kuningan dan lain-lain.

About this blog

Ribuan Mil langkah yang sudah kita lewati, diawali dari satu langkah

Site Sponsors